Minggu, 08 April 2012

SANGAT DISAYANGKAN


Rabu 5 April 2012,ada rasa sesal yang kualami saat aku bertemu dengan salah seorang anak didikku.Remaja putri usia belia. Seharusnya saat itu dia harus berada di sekolah untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah,tapi saat itu dia ada di depanku, di sebuah bengkel kecil ,karena bersamaan dengan itu aku sedang ganti ban motorku yang bocor  
Tanpa ada rasa bersalah atau menyesal dia meyampaikan argumen bahwa kedua orang tuanya akan pindah besok ke daerah lain,tentunya dia juga ikut. Padahal rangkaian ujian akhir,UAN tinggal beberapa minggu lagi. Itu ditinggalkannya.
Saya tidak tahu harus menyalahkan siapa? Alasan kepindahan orang tuanya memang karena alasan ekonomi,ingin mengubah rezeki. Tapi anaknya sedang ujian? Aku cuma bisa bergumam" Ah.... Ekonomi,ekonomi... ruwet!"
Setahun yang lampau,si Remaja Putri itu berhasil kubujuk agar dia mau bersekolah lagi karena sudah tiga minggu dia tidak hadir di sekolah. Setidaknya Tamat SMP jadilah! Begitu kata orang tuanya. Dengan sedikit dispensasinya akhir dia naik kelas.
Eeeh,ternyata setelah di ambang batas Ujian malahan pindah! Waauww sedih memikirkan masa depan orang lain!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar